Intro

Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan

Guncang Malam Pesta Rakyat! PAS Sei Bejangkar Gelar Festival Dangdut Akustik 2025, 51 Peserta Adu Suara di Lapangan Sei Bejangkar

Senin, 06 Oktober 2025 | Oktober 06, 2025 WIB Last Updated 2025-10-06T10:42:20Z

Batu Bara || mediakomnaspkpai.com


Suasana Lapangan Sei Bejangkar, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara, malam ini berubah menjadi lautan hiburan dan semangat rakyat. Ratusan warga tumpah ruah menyaksikan pembukaan Festival Dangdut Akustik 2025, yang digelar oleh PAS (Persatuan Agen Sei Bejangkar) dalam rangkaian acara Pesta Rakyat Beo’s Star Funland.


Kegiatan megah ini secara resmi dibuka pada Senin (06/10/2025), dengan menampilkan nuansa panggung rakyat yang penuh warna, iringan musik akustik yang menggoda telinga, dan semangat masyarakat yang luar biasa.


Festival ini digagas oleh Persatuan Agen Sei Bejangkar (PAS) yang diketuai oleh Erfianto, dengan Drs. Idris dipercaya sebagai Ketua Panitia Penyelenggara. Ajang ini menjadi wadah bagi bakat-bakat lokal di Batu Bara untuk unjuk kemampuan di dunia tarik suara, khususnya di genre musik dangdut yang begitu melekat di hati masyarakat Indonesia.


Dalam sambutannya, Ketua PAS Erfianto menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk nyata kebersamaan, kreativitas, dan solidaritas bersama Persatuan Agen Sei Bejangkar. 


“Kami ingin menghadirkan panggung bagi masyarakat untuk menyalurkan bakat dan ekspresi seni mereka. Festival ini adalah milik semua warga  wadah untuk berkumpul, bersatu, dan bergembira,” ujar Erfianto dengan penuh semangat.


Sementara itu, Ketua Panitia Drs. Idris menambahkan bahwa Festival Dangdut Akustik ini diikuti oleh 51 peserta audisi dari berbagai Desa di wilayah Kabupaten Batu Bara DAN juga luar kota dari kota Tanjung Balai Asahan Tebing Tinggi Medan, dan Masing-masing peserta diwajibkan membawakan dua lagu wajib dan satu lagu pilihan bebas.


Untuk kategori peserta perempuan, lagu wajib yang harus dibawakan adalah “Perempuan Terpaksa”, sedangkan untuk peserta laki-laki, lagu wajibnya ialah “Menari di Atas Luka.” Satu lagu tambahan bersifat bebas, memberikan ruang bagi peserta untuk menunjukkan karakter vokal dan gaya panggung masing-masing.


Drs. Idris menjelaskan bahwa penilaian festival akan meliputi aspek vokal, penghayatan lagu, penampilan, serta kekompakan aransemen akustik.


“Kami ingin menjaga orisinalitas dangdut, tapi dengan sentuhan kreatif yang segar melalui konsep akustik. Inilah bentuk penghormatan terhadap musik dangdut yang terus berkembang mengikuti zaman,” ujar Idris.


Selain menjadi ajang adu bakat, kegiatan ini juga menjadi momen pemersatu masyarakat dan penggerak ekonomi lokal. Pedagang UMKM, pelaku seni, hingga komunitas muda ikut ambil bagian dalam kemeriahan acara yang berlangsung penuh keceriaan.


Menurut panitia, tujuan utama Festival Dangdut Akustik oleh Persatuan Agen Sei Bejangkar (PAS) adalah:

- Menumbuhkan semangat kebersamaan dan persaudaraan antarwarga melalui seni dan musik.

- Mendorong munculnya talenta baru di bidang tarik suara, khususnya di wilayah Batu Bara.

- Melestarikan budaya dangdut Indonesia dengan kemasan yang modern dan kreatif.

- Meningkatkan geliat ekonomi masyarakat lewat partisipasi UMKM dan pelaku hiburan lokal dalam ajang Pesta Rakyat Beo’s Star Funland.


Dengan antusiasme masyarakat yang tinggi, Festival Dangdut Akustik ini diprediksi akan menjadi ikon hiburan tahunan di Sei Bejangkar. Deru tepuk tangan penonton dan sorakan meriah menjadi bukti bahwa musik dangdut masih menjadi denyut nadi kehidupan rakyat.


Pesta Rakyat Beo’s Star Funland bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga tentang persatuan, kebanggaan, dan cinta terhadap budaya lokal. Dan malam ini, PAS Sei Bejangkar telah membuktikan bahwa harmoni bisa lahir dari nada-nada akustik di bawah langit Batu Bara.(Boys-4) 


×
Berita Terbaru Update